Pertanian Efisien dan Ramah Lingkungan: Panen Raya di Greenhouse Universitas Airlangga

 

Universitas Airlangga memiliki greenhouse terletak di sebelah timur Eks-Asrama Putri, berbentuk Multispan berukuran 1000 meter persegi, Sebanyak 2200 tanaman dengan variasi 200 tanaman tomat, 200 tanaman cabe, 100 tanaman brokoli, 340 tanaman timun, dan  melon sebanyak 1360 tanaman. Satu polybag tanaman melon menghasilkan satu hingga dua buah. Pemanenan melon dilaksanakan secara bertahap, maksimal dua kali seminggu dengan jarak pemanenan dua hingga tiga hari. Pemanenan pertama diprioritaskan untuk buah yang sudah tua, sedangkan sisanya dipanen tahap berikutnya. Melon yang ada di Greenhouse dapat dipanen sebanyak tiga hingga empat kali dalam setahun. Hingga kini pada 4 Desember 2023, melon yang siap panen di Greenhouse Universitas Airlangga mencapai kurang lebih 1000 buah.

Beberapa manfaat adanya greenhouse di area kampus diantaranya : 1) Sarana pendidikan dan penelitian di bidang ilmu yang terkait, mahasiswa dan civitas akademika pada umumnya dapat belajar tentang teknik bertani, ilmu tanamanan, teknik pemupukan dan inovasi pertanian modern secara langsung; 2) Produksi tanaman seimbang tahunan, keberadaan greenhouse ini dapat memungkinkan produksi tanaman sepanjang tahun tanpa bergantung pada cuaca atau musim. Hal ini mendukung ketersediaan bahan pangan dan pengembangan tanaman spesifik untuk kebutuhan kampus; 3) Konservasi sumber daya, penggunaan greenhouse dapat mengurangi konsumsi air dan pupuk karena lingkungan terkendali yang memungkinkan penggunaan sumber daya secara efisien. Sistem irigasi yang canggih dan penggunaan pupuk organik dapat diterapkan untuk menjaga keseimbangan ekologis; 4) Promosi pertanian berkelanjutan, dengan menerapkan teknologi ramah lingkungan, greenhouse di area kampus dapat menjadi contoh bagaimana pertanian modern dapat dilakukan secara berkelanjutan dan dapat menjadi pusat informasi bagi masyarakat sekitar; 5) Ketersediaan tanaman spesifik, greenhouse memungkinkan ketersediaan tanaman-tanaman spesifik yang sulit tumbuh di lingkungan eksternal. Ini bisa mencakup tanaman obat-obatan, tanaman langka atau tanaman eksperimental untuk keperluan riset; 6) Peluang kolaborasi, greenhouse di area kampus dapat menjadi tempat untuk kolaborasi lintas disiplin ilmu misalnya ilmu pertanian, biologi dan teknik; 7) Pengembangan keterampilan civitas akademika, civitas akademika dapat terlobat langsung dalam perawatan greenhouse, manajamen tanaman dan pengembangan teknologi pertanian.

Greenhouse di area kampus bukan hanya struktur fisik biasa, tetapi merupakan sumber inovasi dan ilmu pengetahuan yang menarik bagi pendidikan, penelitian. Selain itu, sampah dedaunan dari greenhouse ini digunakan sebagai bahan baku untuk pengolahan pupuk di rumah kompos dan maggot BSF.  Sehingga keberadaan greenhouse ini dapat secara langsung menjadi sarana untuk aplikasi pupuk organik kompos yang diproduksi UNAIR baik dari proses kompos secara open widrow maupun BSF. Keberadaan greenhouse di lingkungan kampus  dapat menjadi sumber inspirasi dan pembelajaran bagi mahasiswa, staf, dan masyarakat umum. Dengan terus mengembangkan teknologi dan praktik terbaik, peran greenhouse di kampus akan semakin penting dalam menginspirasi generasi mendatang menuju pertanian yang lebih berkelanjutan

Bagikan ke Social Media

0 Comments

Submit a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *